BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu upaya untuk menurunkan tingkat pertumbuhan penduduk adalah melalui upaya pengendalian fertilitas yang instrumen utamanya adalah Program Keluarga Berencana (KB). Menurut WHO (Expert Committe, 1970), tindakan yg membantu individu/ pasutri untuk: Mendapatkan objektif-obketif tertentu, menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan dan menentukan jumlah anak dalam keluarga. Banyak hal yang mempengaruhi akseptor dalam memilih alat kontrasepsi antara lain adalah pertimbangan medis, latar belakang sosial budaya, sosial ekonomi, pengetahun, pendidikan, dan jumlah anak yang di inginkan. Disamping itu adanya efek samping yang merugikan dari suatu alat kontrasepsi juga berpengaruh dalam menyebabkan bertambah atau berkurangnya akseptor suatu alat kontrasepsi. Oleh karena itu peran perawat sangat penting untuk keberhasilan pencanangan program KB ini.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Menjelaskan masalah KB dan jenis- jenis kontrasepsi
2. Tujuan khusus
a. Menjelaskan pengertian KB
b. Menjelaskan mengenai latar belakang adanya KB
c. Menjelaskan sejarah lahirnya keluarga berencana
d. Menjelaskan tujuan program KB
e. Menjelaskan sasaran program KB
f. Menjelaskan ruang lingkup KB
g. Menjelaskan strategi program KB
h. Menjelaskan dampak program KB
i. Menjelaskan mengenai jenis- jennis kontrasepsi
BAB II
PEMBAHASAN
A. KELUARGA BERENCANA (KB)
1. Pengertian KB
· Upaya peningkatkan kepedulian masyarakat dalam mewujudkan keluarga kecil yang bahagia sejahtera (Undang-undang No. 10/1992).
· Keluarga Berencana (Family Planning, Planned Parenthood) : suatu usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi.
· WHO (Expert Committe, 1970), tindakan yg membantu individu/ pasutri untuk: Mendapatkan objektif-obketif tertentu, menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan dan menentukan jumlah anak dalam keluarga.
2. Latar Belakang
Dasar pemikiran lahirnya KB di Indonesia adalah adanya permasalahan kependudukan. Aspek-aspek yang penting dalam kependudukan adalah :
· Jumlah besarnya penduduk
· Jumlah pertumbuhan penduduk
· Jumlah kematian penduduk
· Jumlah kelahiran penduduk
· Jumlah perpindahan penduduk
3. Sejarah lahirnya keluarga berencana
Sebelum abad XX, di negara barat sudah ada usaha pencegahan kelangsungan hidup anak karena berbagai alasan. Caranya adalah dengan membunuh bayi yang sudah lahir, melakukan abortus dan mencegah/ mengatur kehamilan. KB di Indonesia dimulai pada awal abad XX. DiInggris,MariaStopes. Upaya yg ditempuh u/ perbaikan ekonomi keluarga buruh dg mengatur kelahiran. Menggunakan cara-cara sederhana (kondom, pantang berkala).AmerSerikat,Margareth Sanger. Memperoleh pengalaman dari Saddie Sachs, yang berusaha menggugurkan kandungan yang tidak diinginkan. Ia menulis buku “Family Limitation” (Pembatasan Keluarga). Hal tersebut merupakan tonggak permulaan sejarah berdirinya KB.
4. Tujuan Program KB
· Tujuan umum adalah membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekutan sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak, agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
· Tujuan lain meliputi pengaturan kelahiran, pendewasaan usia perkawinan, peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga
· Kesimpulan dari tujuan program KB adalah: Memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan ibu, anak, keluarga dan bangsa; Mengurangi angka kelahiran untuk menaikkan taraf hidup rakyat dan bangsa; Memenuhi permintaan masyarakat akan pelayanan KB dan KR yang berkualitas, termasuk upaya-upaya menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan anak serta penanggulangan masalah kesehatan reproduksi.
Tujuan KB berdasar RENSTRA 2005-2009 meliputi:
1. Keluarga dengan anak ideal
2. Keluarga sehat
3. Keluarga berpendidikan
4. Keluarga sejahtera
5. Keluarga berketahanan
6. Keluarga yang terpenuhi hak-hak reproduksinya
7. Penduduk tumbuh seimbang (PTS)
5. Sasaran Program KB
Sasaran program KB tertuang dalam RPJMN 2004-2009 yang meliputi:
1. Menurunnya rata-rata laju pertumbuhan penduduk menjadi sekitar 1,14 persen per tahun.
2. Menurunnya angka kelahiran total (TFR) menjadi sekitar 2,2 per perempuan.
3. Menurunnya PUS yang tidak ingin punya anak lagi dan ingin menjarangkan kelahiran berikutnya, tetapi tidak memakai alat/cara kontrasepsi (unmet need) menjadi 6 persen.
4. Meningkatnya pesertaKB laki-laki menjadi 4,5persen.
5. Meningkatnya penggunaan metode kontrasepsi yang rasional, efektif, dan efisien.
6. Meningkatnya rata-rata usia perkawinan pertama perempuan menjadi 21 tahun.
7. Meningkatnya partisipasi keluarga dalam pembinaan tumbuh kembang anak.
8. Meningkatnya jumlah keluarga prasejahtera dan keluarga sejahtera-1 yang aktif dalam usaha ekonomi produktif.
9. Meningkatnya jumlah institusi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan Program KB Nasional.
6. Ruang Lingkup KB
Ruang lingkup KB antara lain: Keluarga berencana; Kesehatan reproduksi remaja; Ketahanan dan pemberdayaan keluarga; Penguatan pelembagaan keluarga kecil berkualitas; Keserasian kebijakan kependudukan; Pengelolaan SDM aparatur; Penyelenggaran pimpinan kenegaraan dan kepemerintahan; Peningkatan pengawasan dan akuntabilitas aparatur negara.
7. Strategi Program KB
Strategi program KB terbagi dalam dua hal yaitu:
· Strategi dasar
· Strategi operasional
Strategi dasar
· Meneguhkan kembali program di daerah
· Menjamin kesinambungan program
Strategi operasional
· Peningkatan kapasitas sistem pelayanan Program KB Nasional
· Peningkatan kualitas dan prioritas program
· Penggalangan dan pemantapan komitmen
· Dukungan regulasi dan kebijakan
· Pemantauan, evaluasi, dan akuntabilitas pelayanan
8. Dampak Program KB
Program keluarga berencana memberikan dampak, yaitu penurunan angka kematian ibu dan anak; Penanggulangan masalah kesehatan reproduksi; Peningkatan kesejahteraan keluarga; Peningkatan derajat kesehatan; Peningkatan mutu dan layanan KB-KR; Peningkatan sistem pengelolaan dan kapasitas SDM; Pelaksanaan tugas pimpinan dan fungsi manajemen dalam penyelenggaraan kenegaraan dan pemerintahan berjalan lancar.
B. KONTRASEPSI
1. DEFINISI
Pengertian kontrasepsi yaitu pencegahan terbuahinya sel telur oleh sel sperma (konsepsi) atau pencegahan menempelnya sel telur yang telah dibuahi ke dinding rahim. Terdapat beberapa metode yang digunakan dalam kontrasepsi. Efektivitas metode kontrasepsi yang digunakan bergantung pada kesesuaian pengguna dengan instruksi. Perbedaan keberhasilan metode juga tergantung pada tipikal penggunaan (yang terkadang tidak konsisten) dan penggunaan sempurna (mengikuti semua instruksi dengan benar dan tepat).
2. JENIS KONTRASEPSI
a. Metode hormonal
Terdapat beragam metode dalam kontrasepsi hormonal. Metode ini dapat dilakukan melalui mulut (kontrasepsi oral), melalui vagina, ditempelkan pada kulit, ditanam di bawah kulit, maupun disuntikkan ke dalam otot. Metode hormonal mencegah kehamilan dengan cara menghambat pelepasan sel telur dari ovarium, atau mengentalkan mukus/ lendir serviks (leher rahim) sehingga sperma tidak bisa dapat melewati serviks ke rahim..
· Kontrasepsi Oral
Kontrasepsi oral, yang biasa dikenal dengan pil KB (terkadang ’pil’ saja) mengandung homon, baik kombinasi hormon progestin dan estrogen maupun hormon progestin saja. Sebelum mulai menggunakan kontrasepsi oral, wanita harus menjalankan pemeriksaan fisik yang meliputi pengukuran tekanan darah untuk memastikan bahwa ia tidak memiliki masalah kesehatan ketika menggunakan kontrasepsi oral.
Keuntungan kontrasepsi oral
· Keuntungan utama kontrasepsi oral yaitu dapat diandalkan bila digunakan secara terus-menerus. Selain itu, wanita yang menggunakan kontrasepsi oral, lebih sedikit terkena risiko osteoporosis.
· Penggunaan kontrasepsi oral dapat mengurangi risiko beberapa tipe kanker, termasuk kanker uterin (endometrial) dan kanker rahim.
· Kontrasepsi oral yang diminum pada awal kehamilan tidak membahayakan janin..
Kekurangan kontrasepsi hormonal
· Kekurangan penggunaan kontrasepsi hormonal mencakup efek samping yang merugikan seperti pendarahan yang tidak teratur
· Beberapa efek samping yang muncul berkaitan dengan kandungan estrogen dalam tablet. Efek samping dapat berupa mual, kembung, retensi cairan, peningkatan tekanan darah, nyeri payudara, dan migrain.
· Pada beberapa wanita, kontrasepsi oral menimbulkan bercak-bercak hitam (melasma) di wajah.
· Menggunakan kontrasepsi oral dapat meningkatkan risiko beberapa penyakit..
· Penggunaan kontrasepsi oral lebih dari 5 tahun, dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker leher rahim (serviks).
· Menggunakan kontrasepsi oral dapat menyebabkan batu empedu tumbuh lebih besar, namun tidak menyebabkan pembentukan batu empedu yang baru.
· Untuk wanita yang berusia lebih dari 35 tahun dan perokok, penggunaan kontrasepsi oral dapat meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung.
· Seorang wanita tidak boleh menggunakan kontrasepsi oral pada situasi berikut:
a. Perokok dan usianya di atas 35 tahun
b. Memiliki gangguan hati maupun tumor pada hati
c. Memiliki kadar trigliserida yang sangat tinggi (250 mg/dL atau lebih tinggi)
d. Memiliki tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol
e. Memiliki penyakit diabetes mellitus yang tidak terkontrol
f. Memiliki gangguan ginjal
g. Memiliki penyumbatan darah di betis akibat adanya bekuan darah (thrombosis vena)
h. Memiliki penyakit arteri koroner
· Kontrasepsi koyo (koyo KB) dan cincin vagina
Koyo KB dan cincin vagina mengandung estrogen dan progestin dan digunakan selama 3 sampai 4 minggu, kemudian dilepas. Koyo KB ditempelkan seminggu sekali selama 3 minggu berturut-turut. Koyo ditempelkan dikulit kemudian didiamkan selama 1 minggu, kemudian dilepas..
Cincin vagina merupakan alat plastik kecil yang ditempatkan dalam vagina selama 3 minggu. Kemudian, cincin dilepas selama 1 minggu. Terkadang, koyo kontrasepsi kurang efektif pada wanita yang kelebihan berat badan (overweight). Dengan metode koyo KB dan cincin vagina, wanita memiliki periode menstruasi yang teratur.
· Kontrasepsi implan
Kontrasepsi implan merupakan kontrasepsi yang berbentuk batang kecil yang mengandung hormon progestin. Implan efektif digunakan selama 3 tahun. Efek samping yang paling banyak ditemukan adalah periode menstruasi yang tidak teratur atau tidak mendapatkan menstruasi selama tahun pertama penggunaan. Sakit kepala dan pertambahan berat badan juga bisa terjadi. Efek samping ini terkadang membuat wanita ingin melepaskan implan.
· Kontrasepsi injeksi/suntikan
Tersedia 2 tipe injeksi. Tipe yang pertama adalah yang disuntikkan ke jaringan otot di lengan maupun bokong, dan tipe kedua yaitu disuntikkan di bawah kulit. Efek samping yang bisa muncul meliputi sedikit penambahan berat badan, sakit kepala, menstruasi tidak teratur atau tidak menstruasi, dan menurunnya kepadatan tulang untuk sementara waktu.
· Kontrasepsi darurat
Kontrasepsi darurat, yang biasa disebut morning after pill mengandung hormon atau obat yang dapat mempengaruhi hormon. Pil ini digunakan paling lama 72 jam setelah terjadi hubungan seksual tanpa kontrasepsi atau metode kontrasepsi yang digunakan gagal, misalnya terjadi kebocoran kondom.
Tersedia 2 pilihan dalam kontrasepsi darurat
· Levonorgestrel
Hormon ini paling banyak digunakan dalam kontrasepsi darurat. Levonorgestrel atau progestin dalam dosis yang lebih rendah lebih banyak digunakan. Umumnya, satu dosis diminum, kemudian diikuti dengan dosis lain 12 jam kemudian.
· Kontrasepsi kombinasi
Kontrasepsi darurat menggunakan pil kontrasepsi oral kombinasi. 2 tablet (pil) KB kombinasi diminum sekaligus dalam jangka waktu 72 jam setelah terjadi hubungan seksual tanpa pengaman. Selanjutnya 2 tablet pil kb kombinasi berikutnya dikonsumsi 12 jam kemudian.
b. Kontrasepsi penghalang/barrier
Kontrasepsi penghalang/barrier secara fisik menghalangi sperma memasuki rahim wanita.
· Kondom
Kondom merupakan pelindung tipis yang menutupi penis. Kondom terbuat dari karet/ lateks yang merupakan satu-satunya kontrasepsi yang melindungi penyakit menular seksual, termasuk yang disebabkan oleh bakteri (seperti gonorrhea dan syphilis) dan disebabkan karena virus (seperti HPV—human papillomavirus— dan HIV—human immunodeficiency virus).
· Diafragma
Diafragma, karet yang berbentuk setengah bola (kubah) dilengkapi dengan penutup yang fleksibel, dimasukkan ke dalam vagina, dan ditempatkan dalam leher rahim. Diafragma menghalangi sperma memasuki rahim. Diafragma dimasukkan sebelum berhubungan dan tidak boleh dipindah dari tempatnya (vagina) setidaknya 8 jam setelah berhubungan, namun tidak lebih dari 24 jam.
· Penutup serviks
Penutup serviks mirip dengan diafragma, namun lebih kecil dan lebih keras.. Alat kontrasepsi ini belum tersedia di Indonesia. Penutup harus dimasukkan sebelum berhubungan dan didiamkan setidaknya 8 jam setelah berhubungan, namun tidak lebih dari 48 jam.
· Spons kontrasepsi
Sebagai tambahan dalam menghalangi sperma memasuki rahim, spons kontrasepsi mengandung spermisida. Tersedia secara bebas dan tidak memerlukan bantuan tenaga ahli. Spons dapat dimasukkan ke dalam vagina sampai sekitar 24 jam sebelum berhubungan seksual dan spons menyediakan perlindungan tersebut.
· Spermisida
Spermisida merupakan sediaan yang dapat membunuh sperma. Tersedia dalam bentuk busa vagina, krim, gel, dan suppositoria. Spermisida paling baik digunakan dengan kontrasepsi barrier seperti kondom dan diafragma.
· Intrauterine Devices (IUD)/ Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
Alat kontrasepsi dalam rahim merupakan alat yang berukuran kecil, terbuat dari plastik elastis yang dimasukkan dalam rahim. IUD atau AKDR ditempatkan selama 5 sampai 10 tahun, tergantung pada tipe atau sampai wanita tersebut ingin agar alat tersebut dilepas. IUD mencegah kehamilan dengan berbagai cara:
1. Membunuh maupun meng-imobilisasi sperma
2. Mencegah sperma membuahi telur
3. Mencegah telur yang terbuahi menempel di rahim
c. KB Alami
Perencanaan keluarga secara alami (KB alami) meliputi perencanaan mengenai tidak dilakukannya hubungan seksual selama wanita dalam masa subur.
· Senggama Terputus (coitus interuptus)
Untuk mencegah sperma masuk ke vagina, pria dapat menarik penisnya dari vagina sebelum terjadi ejakulasi, ketika sperma keluar pada saat orgasme. Metode yang disebut senggama terputus ini kurang efektif karena sel sperma dapat keluar sebelum terjadi orgasme. Selain itu, metode ini juga membutuhkan kontrol diri yang tinggi dari pria dan ketepatan waktu.
2. Permasalahan yang mungkin muncul
Perdarahan dan nyeri merupakan alasan utama yang menyebabkan wanita melepas IUD-nya (lebih dari separuh wanita melepaskan IUD sebelum waktunya). IUD yang melepas tembaga meningkatkan perdarahan menstruasi.
Manfaat: Selain mengontrol kehamilan, IUD dapat mengurangi risiko kanker endometrial dan kanker leher rahim.
· Metode berdasarkan waktu
Selain penggunaan alat maupun obat, beberapa metode kontrasepsi bergantung pada waktu dilakukannya hubungan seksual.
· Metode KB Alami
Metode KB alami yaitu metode kontrasepsi dengan cara tidak dilakukannya hubungan seksual ketika wanita dalam masa subur. Umumnya, ovarium melepaskan sel telur sekitar 14 hari sebelum dimulainya periode menstruasi. Masing-masing metode KB alami memperkirakan waktu ketika telur dikeluarkan (ovulasi).
· Metode Kalender (pantang berkala)
Metode ini tidak efektif untuk wanita yang mempunyai siklus menstruasi tidak teratur. Untuk menghitung kapan waktu hubungan suami istri tidak boleh dilakukan (pantang), seorang wanita menambahkan 18 hari dari siklus terpendek dan 11 hari dari siklus terpanjang dari 12 siklus menstruasi ke depan.
· Metode Temperatur
Suhu tubuh wanita pada saat istirahat (suhu tubuh basal) meningkat sedikit demi sedikit sekitar 0.9° F (0.5° C), setelah sel telur dilepaskan. Untuk mengetahui suhu tubuh basal, seorang wanita harus mengukur suhu tubuhnya setiap pagi sebelum bangun dari tempat tidur.
· Metode pemeriksaan lendir vagina/ Metode Mukus
Seorang wanita dapat menentukan masa suburnya dengan cara mengamati pengeluaran lendir dari vagina, jika memungkinkan pemeriksaan dilakukan beberapa kali setiap hari, dimulai dari hari setelah menstruasi berakhir.
· Metode simptotermal
Metode ini merupakan kombinasi antara metode pengecekan suhu tubuh, pemeriksaan lendir vagina dan juga sistem kalender. Pada metode KB alami, metode ini paling dapat diandalkan. Dengan pengamatan yang tepat maka kemungkinan menjadi hamil sekitar 2 % setahun
BAB III
PENUTUP
- Kesimpulan
Keluarga Berencana (KB) adalah istilah yang mungkin sudah lama anda kenal. KB artinya mengatur jumlah anak sesuai kehendak Anda, dan menentukan sendiri kapan Anda ingin hamil. Bila Anda memutuskan untuk tidak segera hamil sesudah menikah, Anda bisa ber-KB.Layanan KB di seluruh Indonesia sudah cukup mudah diperoleh. Ada beberapa metoda pencegahan kehamilan, atau penjarangan kehamilan, atau kontrasepsi, bisa Anda pilih sendiri.
Kesimpulan dari tujuan program KB adalah: Memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan ibu, anak, keluarga dan bangsa; Mengurangi angka kelahiran untuk menaikkan taraf hidup rakyat dan bangsa; Memenuhi permintaan masyarakat akan pelayanan KB dan KR yang berkualitas, termasuk upaya-upaya menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan anak serta penanggulangan masalah kesehatan reproduksi.
- Saran
Jutaan perempuan di seluruh dunia selama ini sudah menggunakan metoda-metoda KB yang telah kami paparkan diatas . Malahan metoda-metoda itu lebih aman ketimbang hamil dan bersalin. Sebagian perempuan menginginkan banyak anak – khususnya di tengah-tengah masyarakat-masyarakat yang miskin, tak memperoleh pembagian tanah yang adil, sumberdaya kurang, dan keuntungan social tipis. anak-anak membantu pekerjaan orangtua sehari-hari, dan merawat mereka di usia lanjut. di banyak tempat, jumlah anak yang sedikit dianggap sebagai kemewahan (hanya orangtua yang berkecukupan saja yang mampu mengurangi jumlah anak).
Tetapi sebagian perempuan lain menganggap bahwa anyaknya anak justru makin memiskinkan keluarga, dan mempersulit pengentasan nasib mereka. banyak orangtua yang sedih dan menyesal karena kebanyakan anak; tidak mampu memberi mereka penghidupan yang layak; tak mampu menyekolahkan mereka sampai jenjang yang tinggi, dan akibatnya anak-anak mereka itu tak mendapat peluang memperbaiki generasi mereka. Memang nasihat-nasihat orang lain bisa diambil manfaatnya, tetapi mau ber-KB atau tidak, sepenuhnya adalah keputusan Anda sendiri.
Daftar Pustaka
Bobak dkk. 2004.Buku Ajar Keperawatan Maternitas Ed 4.Jakarta.EGC.
LAMPIRAN
Memblok akses: kontrasepsi penghalang |
![]() |
![]() | Kondom pria |
![]() | Difragma |
![]() | Penutup serviks |
![]() | Busa vagina |
![]() | Intrauterine Device (alat kontrasepri dalam rahim) |
Mengenali Intrauterine Devices (IUD) |
![]() |

Efektivitas Kontrasepsi | ||
Metode | Kehamilan pada penggunaan tahun pertama (%) | |
Penggunaan sempurna | Penggunaan tipikal | |
Kontrasepsi oral | 0,3 | 8 |
Implan | 0,05 | 0,05 |
Koyo kontrasepsi dan cincin vagina | 0,3 | 8 |
Injeksi medroxyprogesteron | 0,3 | 3 |
Kondom | 2 | 15 |
Diafragma dengan spermisida | 6 | 16 |
Penutup serviks dengan spermisida | 18 (pada wanita yang telah memiliki anak) | 40 (pada wanita yang telah memiliki anak) |
9 (pada wanita yang belum memiliki anak) | 18 (pada wanita yang telah memiliki anak) | |
Spons kontrasepsi | 26 (pada wanita yang telah memiliki anak) | 32 (pada wanita yang telah memiliki anak) |
9 (pada wanita yang belum memilii anak) | 16 (pada wanita yang belum memilii anak) | |
Intrauterine device (IUD)/ Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) | 0,1–0,8 | 0,1–0,8 |
KB alami metode ritmik | 1–9 | 25 |
Senggama terputus | 4 | 27 |
Sekitar 85% wanita dapat menjadi hamil pada hubungan seksual tanpa kontrasepsi selama satu tahun |
Perbandingan Metode Kontrasepsi | |||||
No. | Metode | Keuntungan | Efek samping | Pertimbangan Lain | |
1 | Metode Hormonal | ||||
a | Kontrasepsi Oral | Harus diminum setiap hari. | Menstruasi (perdarahan) tidak teratur selama beberapa bulan pertama. | Wanita yang berusia di atas 35 tahun dan perokok tidak dianjurkan menggunakan kontrasepsi oral. | |
Untuk kontrasepsi oral kombinasi (mengandung estrogen dan progestin), seorang wanita mengkonsumsi pil aktif setiap hari selama 3 pekan, kemudian diikuti dengan minum tablet inaktif selama 1 pekan. | Mual, perut kembung, retensi cairan, peningkatan tekanan darah, nyeri payudara, migrain, sakit kepala, pertambahan berat badan, jerawat, dan gelisah. | Beberapa gangguan juga dapat mengurangi penggunaannya. | |||
Untuk kontrasepsi oral yang hanya mengandung progestin saja maka pil diminum setiap hari. | Meningkatkan resiko terjadinya penyumbatan pembuluh darah & kemungkinan kanker leher rahim | Wanita yang menggunakan kontrasepsi oral, lebih jarang mendapat kram perut saat haid, Jerawat, perdarahan tak teratur, kemungkinan terkena osteoporosis, serta resiko mendapat beberapa jenis kanker tertentu. | |||
Kunjungan ke dokter dilakukan secara periodik untuk mengulangi resep | Peningkatan risiko bekuan darah dan kemungkinan kanker serviks | ||||
b | Implan | Kontrasepsi implan hanya perlu dipasang 1 kali untuk pemakaian selama 3 tahun. Implan dipasang oleh seorang dokter. | Menstruasi tidak teratur selama tahun pertama pemakaian. | Larangan sama seperti penggunaan kontrasepsi oral. | |
Sakit kepala dan penambahan berat badan. | Diperlukan torehan untuk mengeluarkan implan | ||||
c | Koyo kontrasepsi/ koyo KB | Wanita menggunakan patch kontrasepsi (berbentuk seperti koyo) untuk penggunaan selama 3 minggu. 1 minggu berikutnya tidak perlu menggunakan koyo KB. | Efek samping sama dengan kontrasepsi oral, namun jarang ditemukan adanya perdarahan tidak teratur. | Larangan sama seperti penggunaan kontrasepsi oral. | |
Kunjungan ke dokter dilakukan secara periodik untuk memperbarui resep. | |||||
d | Cincin vagina | Wanita memasukkan cincin setiap 3 minggu sekali. Kemudian selama 1 minggu cincin vagina dilepaskan. Cincin yang baru digunakan untuk pemakaian 1 bulan | Efek samping mirip dengan kontrasepsi oral, namun jarang ditemukan perdarahan tidak teratur. | Larangan sama seperti pada penggunaan kontrasepsi oral. | |
Pada minggu-minggu awal pemakaian, perlu digunakan metode kontrasepsi lain sebagai cadangan. | |||||
Cincin vagina dapat Keluar dengan sendirinya. Apabila cincin dimasukkan kembali dalam waktu kurang dari 3 jam (setelah keluar dengan tidak sengaja) maka metode kontrasepsi cadangan tidak perlu digunakan. | |||||
e | Injeksi Medroxyprogesterone | Injeksi diberikan oleh dokter setiap 3 bulan. | Terjadi perdarahan tidak teratur (seiring waktu, perdarahan makin jarang terjadi) atau tidak menstruasi sama sekali saat kontrasepsi injeksi digunakan. | Metode ini mengurangi risiko terjadinya kanker rahim (endometrial), penyakit radang panggul, dan anemia karena kekurangan zat besi. | |
Sedikit kenaikan berat badan, sakit kepala, dan kehilangan kepadatan tulang secara sementara | |||||
2 | Metode barrier (penghalang) | ||||
a | Kondom | Pria menggunakan kondom segera sebelum melakukan hubungan seksual dan membuangnya setiap habis digunakan. | Reaksi alergi dan iritasi | Kondom lateks memberi perlindungan terhadap penyakit yang ditularkan lewat hubungan seksual. | |
Kondom banyak tersedia di toko obat bebas. | Kondom harus di gunakan secara benar. Agar efektif, metode ini memerlukan kerjasama dari pasangan. | ||||
b | Diafragma dengan krim atau gel kontrasepsi | Diafragma dapat digunakan oleh wanita sebelum melakukan hubungan seksual. Kemudian didiamkan (dibiarkan) selama 24 jam. | Reaksi alergi, iritasi & infeksi saluran kemih | Setelah diafragma dipasang, krim atau gel tambahan perlu dimasukkan sebelum melakukan hubungan seksual. | |
Penentuan ukuran diafragma yang sesuai dilakukan oleh dokter (setidaknya setahun sekali). | |||||
Diafragma yang menggunakan krim atau gel kontrasepsi dapat menyebabkan penempatan diafragma menjadi berantakan. | |||||
c | Spons kontrasepsi | Spons kontrasepsi dapat dimasukkan sebelum melakukan hubungan seksual. Spons dapat dimasukkan kemudian dan dapat efektif selama 24 jam. Spons dibuang setiap habis digunakan. | Reaksi alergi dan kekeringan pada vagina atau iritasi | Spons dapat sulit untuk dikeluarkan. Spons harus dikeluarkan dalam setelah 30 jam. | |
Spons kontrasepsi tersedia di toko obat bebas | |||||
3 | Metode lain | ||||
a | Intrauterine device (IUD)/ Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) | IUD/ AKDR hanya perlu dipasang setiap 5-10 tahun sekali, tergantung dari tipe alat yang digunakan. Alat tersebut harus dipasang atau dilepas oleh dokter. | Perdarahan dan rasa nyeri. | Kadangkala IUD / AKDR dapat terlepas. | |
Perforasi rahim (jarang sekali). | |||||
b | KB alami metode ritmik | Wanita memeriksa suhu tubuh, lendir vagina dan gejala lain atau kombinasi dari ketiganya hampir setiap hari. | Tidak ada. | Metode ini memerlukan ketekunan wanita dan hubungan seksual tidak dilakukan selama beberapa hari dalam sebulan. | |
Metode ini kurang efektif bagi wanita yang mempunyai siklus mentruasi tidak teratur | |||||
c | Sanggama terputus | Pria menarik keluar penisnya dari vagina sebelum terjadi ejakulasi. | tidak ada | Metode ini tidak dapat diandalkan karena sperma bisa saja keluar sebelum terjadi ejakulasi | |
Sangat diperlukan pengendalian diri dan pengaturan waktu yang tepat. |